Bogor24update – Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk memaksimalkan keberadaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
Terlebih di tahun ini akan ada pembangunan Labkesda senilai Rp3,1 miliar.
Hal itu disampaikan Saeful Bakhri saat dalam rapat bersama dengan mitra kerjanya Dinkes Kota Bogor dengan agenda pembahasan kinerja dinas terkait pembangunan fisik.
“Kami melihat sejak dulu ini kita punya Labkesda tapi tidak dimaksimalkan. Saat covid lalu pun, yang banyak digunakan lab swasta, padahal kita punya Labkesda. Nah dengan adanya pembangunan ini kami harap nantinya labkesda bisa dimaksimalkan,” ujarnya, Kamis, 11 Mei 2023.
Dengan memaksimalkan Labkesda tersebut, sambungnya, maka akan meningkat pula pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat. Hal inipun tentunya sejalan dengan RPJMD Kota Bogor dari sektor kesehatan.
“Kita tahu ini sudah tahun terakhir wali kota. Maka pemenuhan janji di RPJMD itu sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan begitu, keberadaan Labkesda dan peningkatan pelayanan juga harus dimaksimalkan sesuai janji di RPJMD,” paparnya.
Dari hasil rapat, komisi IV berkomitmen untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap pembangunan sarana kesehatan. Khususnya Labkesda Kota Bogor yang diharapkan menjadi sistem ketahanan kesehatan warga Kota Bogor.
Komisi IV juga mengharapkan untuk pembangunan sesuai dengan standarisasi bangunan kesehatan dan standardisasi Kementerian Kesehatan.
“Yang terpenting pekerjaan ini tidak mangkrak karena anggaran ini dari APBN, jangan sampai pengerjaan fisik tidak sesuai standarisasi yang bisa berakibat kita tidak mendapatkan anggaran lagi,” imbuhnya.
Saeful Bakhri juga meminta Dinkes Kota Bogor untuk segera menyiapkan tata kelola Labkesda Kota Bogor pasca pembangunan. Sehingga, setelah pembangunan itu rampung, operasionalnya bisa langsung dijalankan secara maksimal.
“Perencanaan tata kelola Labkesda harus disiapkan sejak sekarang, agar setelah dibangun nanti bisa langsung beroperasi. Harus mulai dihitung itu potensi pendapatan dan biaya operasional,” katanya.
Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena menyampaikan bahwa keberadaan Labkesda Kota Bogor memang direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia. Sebab, Labkesda Kota Bogor saat ini memiliki keunggulan dari segi dokumentasi.
Dengan demikian, lanjut Erna, adanya pembangunan Labkesda dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tak hanya itu, Labkesda Kota Bogor juga sudah tersertifikasi ISO dan layanannya bukan hanya laboratorium klinik, namun layanan lab kesehatan masyarakat.
“Nah, kedepan kita berharap dengan terbangunnya Labkesda ini bisa mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan Kemenkes. Karena kita sumber daya manusia sudah ada, maka kita akan maksimalkan potensi Labkesda ini yang akan menjadi standar nasional,” jelas Erna.
Berdasarkan hasil perhitungan Dinkes Kota Bogor, dengan pembangunan Labkesda itu dapat memberikan potensi pendapatan sebesar Rp2 miliar atau dua kali lipat pendapatan selama ini.
“Ke depan kami akan memaksimalkan potensi pendapatan Labkesda dari pemeriksaan kualitas air di sarana-sarana hotel, jasa boga dan lainnya. Sehingga potensi pendapatan bisa naik dua kali lipat atau sekitar Rp2 miliar,” ungkapnya.