Bogor24Update – Pesta Rakyat dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 yang digelar di kawasan Bukit Pupay, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, berlangsung meriah.
Ada beragam perlombaan yang digelar dalam pesta rakyat tersebut, dari mulai tarik tambang, berjalan dengan bakiak, makan kerupuk, panjat pinang hingga pukul bantal.
Acara pesta rakyat ini tak hanya diikuti warga, melainkan juga oleh unsur Forkopimda Kota Bogor. Kemeriahan terus berlangsung selama lomba hingga kian bertambah terasa saat masuk lomba pukul bantal.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pesta rakyat ini merupakan tradisi tahunan setiap 17 Agustus yang diselenggarakan pemerintah daerah di tengah masyarakat terutama di wilayah pelosok Kota Bogor.
“Kami ingin kemeriahan 17 Agustus ini tidak hanya dirasakan di pusat kota, dilihat di TV, tidak hanya tentang kemegahan, tapi juga kemeriahan hingga ke pelosok. Kami juga ingin semua dari kami ini tidak ada jarak dengan warga,” katanya.
Dalam pesta rakyat ini, lanjut Bima Arya, warga bisa berinteraksi langsung dengan dirinya maupun dengan unsur Forkopimda yang hadir. Mulai dari perlombaan hingga foto bareng.
Bima Arya mengakui lomba yang paling berkesan dalam pesta rakyat adalah pukul bantal atau gebuk bantal. Karena dalam perlombaan ini ia menguji nyali warga bisa menjatuhkan dirinya ke dalam air.
“Yang paling berkesan gebuk bantal, karena saya ingin tahu nyali dari warga. Saya tahu warga nggak enak, tapi di sini lain mereka pasti memanfaatkan momentum kapan lagi mau mukulin wali kota pakai bantal,” ujarnya.
Bima Arya pun berharap siapapun nanti yang menjadi kepala daerah Kota Bogor bisa terus melanjutkan semangat kebersamaan ini melalui pesta rakyat.
“Jadi ini bukan hanya soal kemeriahan, tetapi yang paling penting adalah kebersamaan. Dan saya berharap tahun depan siapapun wali kotanya tradisi ini harus terus dijaga,” katanya.