Bogor24Update – Kasus judi online yang menempatkan Kota Bogor pada posisi kedua nasional, turut disorot oleh kelompok Pemuda Kiara (Karyawan Inti Antar Rakyat).
Bukan tanpa sebab, Pemuda Kiara menilai fenomena judi online dengan perputaran uang hingga mencapai Rp612 miliar tersebut menjadi hal yang serius sekaligus tantangan bagi para Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor yang kini tengah tebar pesona.
Ketua Pemuda Kiara, Munjin Sulaeman menilai kasus judi online menjadi ujian pertama bagai para Bacawalkot Bogor untuk memberikan sikap dan solusinya.
Apalagi, sejumlah kandidat di Kota Bogor ini memiliki latar belakang yang berbeda. Mulai dari dokter kulit dan kelamin, hingga utusan istana.
“Namun, apakah para kandidat ini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Bogor? Contohnya, penilaian ‘Juara’ transaksi judi online dengan maraknya pelaku judi online,” kata Munjin Sulaeman dalam keterangannya, Jumat 28 Juni 2024.
Menurutnya, judi online menjadi bagian kecil masalah yang akan dijumpai para calon pemimpin di Kota Bogor. Sebab, persoalan lain seperti sampah, penataan kota hingga moda transportasi umum juga masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas sampai saat ini.
Munjin Sulaeman pun mempertanyakan kesiapan dan kemampuan para calon wali kota untuk menyelesaikan seluruh permasalahan utama di Kota Bogor.
Dia mengaku ragu akan kelayakan para calon kandidat dalan menjabarkan gagasan mereka sebagai solusi mengatasi sejumlah persoalan sosial di Kota Bogor.
“Warga Bogor akan melihat siapa yang menawarkan gagasan terbaik untuk masyarakat sebelum menentukan pilihan,” tegasnya.
Sekedar informasi, adapun para bakal calon Wali Kota Bogor yang mulai terlihat di antaranya Dedie A Rachim, Dokter Rayendra, Sendi Fardiansyah, Atang Trisnanto, Jenal Mutaqin dan beberapa lainnya.(*)