Bogor24Update – Sebanyak empat pelajar SMA di salah satu sekolah di Kota Bogor diduga menjadi korban perundungan oleh kakak kelas.
Aksi perundungan itu terjadi di lapangan Balitvet, Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah.
Keempat korban hingga saat ini masih mengalami trauma. Bahkan mereka sempat tidak mau sekolah lagi lantaran dihantui ketakutan.
“Mereka sekolah di SMA Regina Pacis, ternyata perundungan tersebut di sekolah ini ada yang namanya gengster,” kata Kuasa Hukum Korban, Abdul Razak kepada Bogor24Update, Rabu, 20 Maret 2024.
Ia menjelaskan, kronologis kejadian perundungan di SMA salah satu sekolah favorit ini dirinya juga merasa terkejut dengan gengster yang diberi nama geng babeh.
Dalam hal ini, sambungnya, seharusnya pihak sekolah membubarkannya karena ini dunia pendidikan.
“Saya kira, sekolah mengetahuinya bahwa di sini ada gengster, dalihnya kelompok tersebut untuk menjaga sekolahan,” ujar dia.
Menurutnya, gengster ini sudah mencari target ketika penerimaan siswa baru. Untuk korbannya kelas 10 oleh kelas 11 menjadi pemetiknya, indikasinya itu kelas 12 yang menjadi eksekutornya.
“Siswa baru kelas 10 ini menjadi target oleh kakak kelas,” katanya.
Dari aksi perundungan ini keempat korban tersebut sudah ditunggu oleh kakak kelas sekitar 20 sampai 30 orang.
“Anak-anak intimidasi selain dibentak, diancam tidak boleh tahu orang tua, ada yang diginiin (kerah baju dipegang), ada yang dikerjain pake payung, pakein nametag dari sekolah itu, terus suruh ngerokok, isep vape,” katanya.
Keluarga korban, kata dia, yang diwakili oleh kuasa hukumnya melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke pihak kepolisian pada tahun 2023.
“Kejadian dan laporan kasus itu dari bulan Juli 2023, tetapi belum ada direspon dan baru Selasa ada surat pemanggilan dari polisi,” pungkas dia. (*)