Bogor24Update – Saat selebrasi raihan Adipura di lapangan Sempur Wali Kota Bogor, Bima Arya sempat memperkenalkan paving block berbahan dasar sampah plastik kepada warga Kota Bogor, Selasa 28 Februari 2023 kemarin.
Sampah plastik kemasan makanan atau sampah plastik yang memiliki nilai rendah itu diolah menjadi paving block di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga milik Pemkot Bogor, sebagai upaya kolaborasi Pemkot bersama PlusTik, dalam pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
“Karena kita harus berpikir dari hulu sampai hilir semua diurus. Hari ini saya berdiri di atas panggung paving yang diolah dari sampah plastik di TPA. Pertama di Indonesia. Kita akan gunakan ini untuk taman-taman, pedestrian dan fasilitas umum di Kota Bogor. Kita akan lanjutkan terus,” kata Bima Arya.
Upaya tersebut kata Bima Arya, sejak 2014, Kota Bogor terus melakukan ikhtiar bersama melalui kolaborasi dan kerja sama untuk pengelolaan sampah, kebersihan dan lingkungan hidup, guna mewujudkan Sustainable City (Kota Berkelanjutan).
Sementara upaya lain yang dilakukan Pemkot Bogor diantaranya, belajar menata kebersihan dari Surabaya, menerapkan program Bogorku Bersih, serta gerakan lubang biopori.
Pemkot juga menerbitkan perwali mengenai larangan penggunaan kantong plastik, membentuk Satgas Ciliwung, memperbanyak TPS3R, belajar ke Hiroshima, menata galuga, mengolah sampah di Galuga dan sebagainya.
“Ini bukan soal gengsi, tapi ini satu kebutuhan dan keharusan kita untuk menjaga kota Bogor agar tetap ramah lingkungan dengan program berkelanjutan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Founder PlusTik, Reza Hasfinanda mengatakan, d<span;>ari data yang dimiliki PlusTik, pengelolaan sampah plastik rendah nilai menjadi paving block, merupakan yang pertama di Indonesia.
Pengelolaan sampah dari TPA menurut Reza Hasfinanda, jarang dilakukan karena perlu kerja ekstra dalam memilah sampah plastik pada gunungan sampah, yang kemudian harus dibersihkan kembali hingga bersih.
“Jika pengelolaan dihulu tidak dilakukan, maka sampah plastik akan tetap berada abadi di TPA,” katanya.
Itulah yang kemudian mendasari PlusTik untuk masuk ke TPA, dan sejak April hingga Desember 2022 pihaknya berhasil mengolah 35 ton sampah plastik rendah nilai, seperti kemasan mie instan, kantong kresek, bungkus kopi, popok bayi dan sebagainya di TPA Galuga Kota Bogor menjadi paving block.
“Kami berterima kasih kepada pak wali dan pak wakil karena berawal ketemu, kemudian ngobrol, hingga kita diizinkan untuk olah sampah plastik di TPA. Support Pemkot, Kepala Dinas Lingkungan Hidup sangat luar biasa. Kita kerja bareng mengolah sampah memperbaiki lingkungan,” pungkasnya. (Bonz)