Bogor24update – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor membuka Pusat Pangan Tempat Pengendalian Inflasi Pangan (Tampian) di salah satu kios lantai dasar Pasar Bogor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor yang juga Ketua TPID Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati mengatakan, hadirnya Pusat Pangan Tampian menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bogor dalam mengendalikan inflasi berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini.
“TPID ini mencari sumbernya mana yang bisa menyediakan barang dengan harga murah, supaya di pasar terus tersedia barangnya dan harganya terkendali atau terjangkau,” ungkap Syarifah kepada awak media, Selasa, 14 Februari 2023.
Dalam pelaksanaan program tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya (Perumda PPJ) dan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Pada tahap awal ini, ada dua komoditas pangan yang dipasarkan yakni, minyak goreng Minyakita dan beras premium dengan harga terjangkau.
Untuk Minyakita dibanderol seharga Rp14 ribu, sementara satu karung beras premium per 5 kilogram dijual senilai Rp47 ribu.
“Harga paling maksimalnya mengikuti harga eceran tertinggi (HET). Karena kita mendapatkannya langsung dari distributor.
Jadi kalo misal masyarakat nyari minyak atau beras gak ada, bisa datang ke sini,” tuturnya.
“Jadi bukan tujuannya menyaingi pedagang. Karena yang kita sediakan hanya komoditas tertentu yang langka atau mahal,” imbuhnya.
Syarifah juga menambahkan, guna mencegah adanya oknum yang memanfaatkan peluang yang mengambil barang lalu menjualnya kembali, pihaknya memberi batas minimal transaksi pembelian.
“Jadi setiap konsumen hanya boleh maksimal 2 kilo Minyakita dan 2 karung beras,” ujar Syarifah.
Ke depan, pihaknya menargetkan akan menambah Pusat Pangan Tampian di sejumlah titik, khususnya di pasar tradisional yang ada di Kota Bogor.
“Rencana kami akan buka lagi di Pasar Anyar. Karena komoditas akan berubah-ubah menyesuaikan barang yang sedang tinggi ataupun langka. Karena itu memang sudah tugas pemerintah,” tuturnya. (Haris)